Kesenjangan Daya Dukung Antara Wilayah Perkotaan Dan Pedesaan
Oleh : Bayu Panji Aji
Ø PENDAHULUAN
Pembangunan
dan perkembangan suatu kota saat sekarang ini sering berbanding terbalik dengan
perkembangan wilayah pedesaan. Hal ini disebabkan pembangunan yang terpusat ke
wilayah kota sebagi pusat dari segala kegiatan baik ekonomi, pendidikan,
kesehatan, hiburan dan lain-lain. Sehingga hal ini menyebabkan kesenjangan
antara pembangunan baik fasilitas maupun infrastruktur yang da di wilayah kota
dan pedesaan. Perbedaan fasiltas dan infrastruktur seperti fasilitas kesehatan,
tempat hiburan dan juga fasilitas umum yang lainnya.
Perkembangan
kota yang meningkatkan perekonomian akan menghasilkan pendapatan yang jauh
lebih tinggi dari penduduk yang ada di perkotaan karena tingkat kebutuhan
masyarakat perkotaan yang semakin meningkat dan beragam. Selain itu akan
semakin banyak dan beragam juga jenis pekerjaan yang dibutuhkan di wilayah
perkotaan akan menarik perhatian penduduk yang berada di wilayah pedesaan untuk
pindah ke wilayah perkotaan atau yang biasa disebut Urbanisasi.
Urbanisasi
merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk menetap di wilayah
perkotaan tersebut. Urbanisasi banyak terjadi pada saat sekarang ini, karena
pengharapan dari penduduk pedesaan untuk memperbaiki kehidupan dan meraih
keuntungan yang lebih baik dari pada tetap berada di wilayah pedesaan.
Hal
ini menyebabkan peningkatan jumlah penduduk di wilayah perkotaan yang secara
langsung berdampak pada wilayah tersebut. Dampak
yang terjadi dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan
tempat tinggal yang secara tidak langsung berdampak pada lingkungan yang ada di
wilayah perkotaan. Sehingga banyak terjadi permasalahan lingkungan yang ada di
perkotaan seperti peningkatan limbah domestik, berkurangnya wilayah perkebunan
dan persawahan karena berubah menjadi pemukiman warga.
Selain
itu perpindahan penduduk dari wilayah pedesaan ini akan menyebabkan wilayah
pedesaan yang ditinggalkan kekurangan tenaga untuk mengembangkan wilayah desa
tersebut. Sehingga banyak lahan di wilayah pedesaan yang tidak mampu mengembangkan
lahan yang ada di wilayah pedesaan baik itu untuk pertanian, peternakan dan
perkebunan. Hal ini akan menyebabkan perkembangan dan pembangunan di wilayah
pedesaan semakin tertinggal dengan wilayah yang ada di wilayah perkotaan.
Urbanisasi
dapat meningkatkan memperbaiki penghidupan dan perekonomian penduduk pedesaan
dengan bekerja di kota. Akan tetapi bila urabnisasi yang terjadi terlalu tinggi
maka akan membebani lingkungan yang ada di perkotaan selain itu akan semakin
membuat permaslahan di kota semakin kompleks. Sehingga urbanisasi di perlukan
dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan wilayah perkotaan agar tercipta
kondisi yang lebih baik baik itu di pedesaan dan di perkotaan sebagai duatu
wilayah kesatuan yang kesemuanya harus dibangun demi mempertahankan
perkembangan dan pembangunan di setiap wilayah.
Ø PEMBAHASAN
Urbanisasi dapat
menyebabkan ketidaksatabilan lingkungan yang ada di wilayah yang ada di
perkotaan dan dilingkungan pedesaan. Hal ini dilihat dari semakin beratnya
beban lingkungan perkotaan akibat berkurannya lahan hijau karena berubah jadi
lahan pemukiman masyarakat selain itu juga diakibatkan oleh jenis limbah yang
beragam dan meningkat jumlahnya. Sedangkan di wilayah pedesaan lahan banyak
yang tertinggal dan tidak terawatt akibat ditinggal penduduknya yang urbanisasi
ke wilayah perkotaan sehingga lingungan desa tersebut tidak dapat berfugsi
secara maksimal dan semakin tertinggal dari wilayah perkotaan.
Urbaniasasi yang
terjadi disebabkan oleh karena berbagai hal atau kondisi yang sangat berbeda
antara apa yang terjadi di wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan diantaranya Kesenjangan
Daya Dukung antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
Sumberdaya
Alam Dan Lingkungan (Natural Capital)
Kesenjangan
daya dukung antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang terjadi dapat dilihat
dari factor sumber daya alam dan lingkungan dimana pada wilayah perkotaan
walapun telah terjadi kerusakan yang berlangsung sangat lama akan tetapi akan
diatasi dengan segala sumber dana yang berasal dari pajak dimana yang ikut
membayar pajak juga masyarakat di wilayah pedesaan. Sedangkan bila di wilayah
pedesaan walaupun kerusakan yang terjadi belum parah tetapi masyarakat sulit
mengatasinya sehingga hanya menunggu adanya perhatian dari pemerintah pusat.
·
Infrastruktur
Fisik Dan Ekonomi (Infrastructural Capital)
Perkembangan
infrastruktur fisik dan ekonomi juga merupakan bentuk kesenjangan daya dukung
perkotaan dan pedesaan, dimana pada wilayah perkotaan perkembangan yang sangat
pesat sehingga telah mendekati kejenuhan dan terjadi penurunan kualitas dan
tidak terperhatikan pemeliharaannya sedangkan di wilayah pedesaan perkembangan
infrastruktur fisim dan ekonomi masih
lemah dan perkembangannya lambat.
·
Modal
Finansial (Finacial Capital)
Dari
sisi modal finansial yang ada di perkotaan relatif kuat dan cenderung semua
kegiatan dinilai dengan uang sehingga semua kegiatan pasti punya nilai ekonomis
yang menyebabkan banyak sektor yang dapat menjadi lahan pengahasilan sedangkan
yang terjadi di pedesaan modal financial sangat lemah dan hanya banyak
menggunakan ekonomi barter.
·
Modal
Sosial Dan Budaya
Modal
sosial dan budaya yang terjadi di perkotaan relatif lemah karena terjadi social
distance dan ketidaktaatan kepada hukum sehingga tingkat kriminal yang terjadi
semakin meningkat dan beragam pula jenis kriminal yang terjadi di wilayah
perkotaan. Di wilayah pedesaan modal sosial dan budaya sebagian
masih kuat; namun mulai tererosi dan sulit diangkat lagi karena dengan adanya perkembangan
dan pembangunan walaupun masih terasa sangat lambat perkembangan tersebut.
·
Jaringan
Masyarakat Madani (Civil Society)
Perkotaan
Secara horisontal relatif kuat, secara vertikal
melemah, pedesaan Secara horisontal relatif kuat, secara vertikal mulai
melemah
·
Politik,
Pemerintahan Dan Keamanan
Perkotaan
Tidak stabil tetapi dengan energi sosial relatif tinggi, pedesaan Relatif stabil tetapi dengan energi
sosial yang relatif lemah
Inovasi
Teknologi
Inovasi
teknologi yang ada di perkotaan juga relatif tinggi tetapi hanya terserap
secara terbatas sedangkan di wilayah pedesaan dilandaskan pada indegeneous
knowledge berasal dari kekayaan publik relatif lemah.
Ø PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahsan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Urbanisasi merupakan
proses perpindahan penduduk dari wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan yang
salah satunya disebabkan oleh kesenjangan daya dukung antara yang ada di
wilayah pedesaan dengan yang ada di wilayah perkotaan.
b.
Urbanisasi menyebabkan ketidakstabilan
lingkungan baik yang ada di wilayah perkotaan dan pedesaan.
c. Kesenjangan daya dukung
lingkungan antara wilayah pedesaan yang ada di perkotaan dan pedesaan
disebabkan berbagai faktor yaitu Sumberdaya alam dan lingkungan, Infrastruktur
fisik dan ekonomi, Modal finansial, Modal sosial dan budaya, Modal Sosial Dan
Budaya, Jaringan masyarakat madani, kondisi Politik, pemerintahan dan keamanan,
serta Inovasi teknologi.
d.
Urbanisasi dapat
menimbulkan dampak negatif maupun positif
e. Urbanisasi terjadi karena
keinginan setiap individu/sekelompok masyarakat menginginkanperubahan yang
lebih di dalam hidupnya.
f. Pada daerah/wilayah
yang perkonomiannya maju, biasanya memiliki tingkat urbanisasi yangtinggi pula.
g. Urbanisasi kebanyakan
terjadi pada daerah/wilayah yang menjadi pusat ekonomi, sosial,budaya dan
pemerintahan.
h.
Pulau Jawa masih
mendominasi tingkat urbanisasi di Indonesia.
Saran
a. Perlu kebijakan baru
tentang kependudukan yang dapat mengatur proses migrasi dan urbanisasi tanpa
mengurangi hak-hak dari mereka sebagai warga negara.
b. Salah satu upaya untuk
mengurangi tingkat urbanisasi adalah menciptakan lapangan pekerjaanbaru di
wilayah pedesaan
Ø DAFTAR PUSTAKA
·
Tri Pranadji. 2010.
Pengembangan Daerah Penyangga Sebagai Pengendalian Arus Urbanisasi. http://pse.litbang.deptan.go.id
· Tjodronegoro, S. M. P.
1990. Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa. PRISMA, X
· Nindya Afriana, N.
2010. Urbanisasi Pasca Lebaran. Program sarjana Sistem Informasi Universitas
Gunadarma. http://www.scribd.com
·
Ratna,
Diah Ayu. 2008. Kajian Konversi Lahan
Akibat Urbanisasi Wilayah Di Kabupaten Tegal. Universitas Diponegoro.
·
Joko, S. 2009. Desa Produktif Tekan
Pengangguran dan Urbanisasi. Jakarta. Mengutak-atik Urbanisasi Berkelanjutan. http://bataviase.co.id
·
Felecia, P, A. 2008. Tren
urbanisasi di indonesia. Program Studi
Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. http://ejournal.unud.ac.id.
· Agus Santosa. 2009. Modernisasi, Industrialisasi,
& Urbanisasi. http://agsasman3yk.wordpress.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar