Senin, 23 April 2012

PERSOALAN BANJIR DAN SOLUSI PENANGANANNYA


PERSOALAN BANJIR DAN SOLUSI PENANGANANNYA

OLEH : BAYU PANJI AJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Indonesia sudah teridentifkasi sebagai negara rawan bencana. Tidak bisa dipungkiri karena beberapa tahun terakhir ini, bencana memang sering terjadi mulai dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun bencana karena kesalahan manusia (human error). Kesalahan manusia yang menyebabkan bencana seringkali tidak disadari, hal ini karena kultur pembangunan di Indonesia yang hanya business oriented tanpa memperhatikan aspek lingkungan (sustainable development). Bencana akibat kesalahan manusia yang sering terjadi di Indonesia adalah bencana banjir. Setiap musim penghujan tiba banyak daerah yang terkena banjir seperti Kota Semarang dihadapkan dengan masalah adanya banjir. Selain di Kota semarang banjir juga terus melanda Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, banjir di Kota Jakarta dan Kota Semarang datang setiap tahunnya. Keadaan yang seperti ini akan sangat mengganggu perkembangan Kota Jakarta dan Kota Semarang. Selain akan mengakibatkan kerugian secara materiil, banjir menimbulkan kesan ketidaknyamanan dan mengganggn aktivitas sehingga akan mengganggu pertumbuhan kota.
Bencana banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian jiwa, harta dan benda. Kerugian akibat banjir adalah perhitungan kerusakan bangunan, kehilangan barang berharga, hingga opportunity cost saat semua orang tidak bisa masuk kerja dan sekolah. Banjir tidak dapat dicegah, namun hanya dapat dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang diakibatkannya. Berhubung datangnya relatif cepat, untuk mengurangi kerugian akibat bencana tersebut perlu dipersiapkan penanganan secara cepat dan tepat.
 Pada umumnya, pembangunan lingkungan pemukiman akan menghindari kawasan yang rentan terhadap banjir. Sejalan dengan pertumbuhan kota dan permasalahan lahan, daerah perumahan baru dan pusat–pusat kegiatan komersial berkembang dan meluas ke arah daerah yang rentan banjir yang sebelumnya dihindari. Selain itu, kebutuhan lahan yang meningkat tajam, tentunya mempengaruhi harga lahan di perkotaan. Bagi masyarakat yang mampu, hal ini bukanlah sebuah permasalahan pelik, namun masyarakat kota tidak hanya terdiri dengan masyarakat berpenghasilan menengah keatas (the have) saja, melainkan juga terdapat kaum-kaum miskin (the have not) yang juga butuh tempat tinggal. Pemenuhuan kebutuhan kaum miskin/ berpenghasilan rendah untuk bertempat tinggal mempunyai area tersendiri, dimana area tersebut mempunyai nilai lahan yang terjangkau namun tentunya dengan fasilitas dan kondisi yang seadanya bahkan cenderung ‘buruk’ yang sering disebut sebagai kawasan kumuh. Kawasan kumuh ini mempunyai permasalahan terhadap kondisi sosial ekonomi yang rendah dan degradasi lingkungan. Keadaan lingkungan yang buruk mengakibatkan suatu kawasan rawan akan bahaya dan bencana, yaitu bencana banjir, resiko kebakaran dan penyakit endemik. Persoalan bencana banjir ini perlu penanganan khusus dan harus lebih diperhatikan dengan mencari solusi dan penanganan yang tepat agar dapat terciptkan kehisupan yang lebih baik.

BAB I
ISI
2.1.   Macam-Macam Jenis Banjir
Bencana banjir yang terjadi terbagi menjadi berbagai jenis yaitu sebagai berikut :
·                Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau got, sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus hingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
·                Banjir “Cileuncang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun, banjir cileuncang ini disebabkan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau got-got di sekitar rumah warga.
Jika banjir air bisa terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileuncang adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
·                Banjir bandang
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir bandang. Tak hanya banjir dengan materi air, tapi banjir yang satu ini juga mengangkut material lain berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air, karena seseorang tidak akan mampu berenang di tengah-tengah banjir jenis ini untuk menyelamatkan diri.
Tak hanya itu, banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasanya terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu bisa merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

·                Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air sungai yang seharusnya mengalir ke laut. Karena jumlah air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.
·                Banjir lahar dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika terjadi erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya.
Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan bisa meluber ke pemukiman warga.
·                Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan lumpur biasa, tapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.
Itulah beberapa contoh macam-macam banjir yang terjadi di permukaan bumi. Semua banjir memiliki efek yang sama. Dampak buruk banjir tentu saja bisa merusak pemukiman warga, terutama banjir bandang dan juga banjir lumpur.

2.2.       Penyebab Terjadinya Bencana Banjir
Bencana banjir dapat diakibatkan oleh faktor alam dan juga disebabkan karena ulah manusia itu sendiri. Hal ini dapat dilihat seperti permalahan bencana banjir akibat luapan Sungai Citarum di wilayah Kabupaten Bandung yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari sehingga membuat air dalam sungai meluap. Selain itu hal ini juga tidak lepas dari terjadinya penyempitan kali yang disebabkan bangunan di bantaran kali memberi kontribusi penyebab banjir.
Banjir terjadi juga dapat terjadi karena air limpasan “macet”. Macetnya air limpasan terjadi karena kapasitas air limpasan melebihi saluran yang dapat menampungnya dan kecepatan mengalirnya air di saluran tidak lebih cepat dari curah hujan. Dalam istilah teknik ini yang disebut Debit Air. Debit air adalah volume air yang mengalir per satuan waktu, dengan satuannya m3/detik. Macetnya air limpasan bisa terjadi karena debit air hujan > debit air di saluran. Volume air hujan per detik lebih banyak daripada volume air per detik yang dapat dialirkan lewat saluran. Oleh karena itu air meluap dari saluran ke jalan, bahkan bila luapannya terlalu tinggi air akan masuk ke pemukiman. Dan air limpasan ini pada akhirnya mengalir ke sungai. Luapan sungai Ciliwung (untuk kasus Jakarta) sudah pasti mengakibatkan banjir di daerah aliran sungai.
Selain itu penyebab air adalah semakin minim resapan air, karena semakin hari semakin banyak pembangunan terutama di Kota-kota besar. Pembangunanpembangunan seperti Gedung, mall, pemukiman, bahkan jalan-jalan di kampung yang diubah menjadi beton akan mengurangi resapan air. Daerah rawa yang tadinya berfungsi sebagai daerah resapan air diubah menjadi pemukiman beton. Karena itu tidak heran banjir di Kota Besar semakin tahun akan makin parah, karena resapan air makin tahun makin berkurang, yang menjadikan ini sebagai dampak negatif dari pembangunan. Oleh karena itu penting untuk memahami hal ini sebelum menyusun solusi untuk mengatasi banjir.
Banjir bandang seperti di Daerah Wasior Propinsi Papua dapat terjadi sebagai akibat dari rusaknya ekologis, yang didalamnya akibat pembabatan hutan, legal maupun illegal. Banjir memang dipicu oleh hujan. Sekalipun tanpa hujan, banjir bandang ini bisa saja terjadi akibat jebolnya DAM atau bendungan yang menahan genangan air. Hal yang kadang kurang luput dari pengamatan kita berkaitan dengan hak perlindungan dan keselamatan adalah early warning atau peringatan dini. Sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana. Selain juga, pengetahuan tentang ancaman bencana yang ada, kemampuan meminimalisasi risiko dan kesiapan menghadapi kondisi kritis (emergency).
Banjir yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia juga dapat disebabkan karena sistem drainasi di wilayah tersebut yang buruk. Serta perkembangan pemukiman yang tidak terkendali di daerah sekitar aliran sungan yang menyebabkan meningkatnya volume sampah yang dibuang ke badan sungai.
Penyebab dari bencana banjir baik yang disebabkan alam dan ulah manusia sebenarnya memperlihatkan bahwa kurangnya kesadaran manusia itu sendiri akan pentingnya menjaga lingkungan.

2.3.       Solusi Persoalan Banjir
Persoalan banjir merupakan persoalan bersama yang harus dilakukan secara tepat dan baik demi kehidupan yang lebih baik dan nyaman. Solusi persoalan banjir dapat dilakukan dengan mewujudkan sistem drainase kota yang dapat memberikan alternatif penyelesaian masalah banjir. Melalui penerapan lubang resapan dengan teknik Biopori ini, dapat dilakukan konservasi air, sehingga air dapat disimpan di dalam tanah. Diharapkan pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan dan sebaliknya di musim hujan tidak banjir. Lebih jauh lagi, sampah rumah tangga yang selama ini disia-siakan pengelolaannya dan seringkali menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir besar di kota Jakarta, dapat dikendalikan, bahkan bisa menjadi kompos sehingga lingkungan akan menjadi lebih hijau, bersih, indah, nyaman dan aman.
Minimnya ruang terbuka hijau, membuat limpahan air hujan langsung terbuang. Masalah ini dapat diatasi jika setiap bangunan memiliki sumur resapan, sehingga air tidak melimpah ke sungai dan saluran air, sekaligus juga menjadi cadangan air tanah.
Penghijauan Lingkungan sebagai area resapan air dan paru-paru kota. Selain itu, ada juga Sewer System yang dilengkapi tanki raksasa. Tanki raksasa itu digunakan sebagai penampung cadangan guna mengantisipasi debit air yang berlebih. Solusi banjir juga dapat dilakukan dengan pembangunan waduk dank anal. Serta yang tidak kalah penting adalah menghargai lingkungan sekitar kita dan juga daerah aliran sungai seperti jangan membuang dampah di daerah alisarn sungai. Karena itu penting memiliki rencana strategis dalam menangani masalah banjir demi mengurangi dan menghindari daerah dari bencana benjir.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.   Kesimpulan
Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia ini. Permasalahan banjir ini akan mengakibatkan kerugian secara materiil, banjir menimbulkan kesan ketidak nyamanan dan mengganggn aktivitas sehingga akan mengganggu pertumbuhan kota.
Banjir terdiri dari berbagai jenis banjir seperti banjir air, banjir cileuncang, banjir bandang, banjir rob, banjir lahar dingin dan banjir lumpur. Bencana banjir dapat diakibatkan oleh faktor alam dan juga disebabkan karena ulah manusia itu sendiri. Bencana banjir dapat juga disebabkan faktor faktor akibat luapan Sungai, sistem drainasi yang buruk, dari rusaknya ekologis, yang didalamnya akibat pembabatan hutan, legal maupun illegal dan lain-lain.
Solusi permasalahan bencana banjir dapat dilakukan dengan membuat drainase yang baik, sewr system, pembangunan waduk dan kanal, membuat sumur resapan,membuat lubang biopori dan lain-lain.

3.2.   Saran
Bencana banjir merupakan persoalan bersama sebaiknya dilakukan kebijakan strategis untuk menyelesaikan persoalan banjir ini, serta diperlukan koordinasi yang baik antar pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah dalam menyatukan persepsi dan mencari solusi tentang persoalan banjir. Sehingga diharapkan akan tercipta solusi yang baik dalam penanganan masalah banjir tersebut.
Selanjutnya diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan darah aliran sungai sehingga masyarakat tidak akan membuang sampah dan limbah rumah tangga ke badan sungai yang menyebabkan penyempitan badan aliran sungai tersebut. Selanjutnya di perlukan tata ruang dalam pembangunan kota yang baik dan terus mempertahankan penghijauan lingkungan yang ada karena sangat penting bagi perespan air.

DAFTAR PUSTAKA

·          Anggy Nur Weyga. 2010. Penyebab Dan Solusi Dari Banjir. http://www.scribd.com.
·                Anneahira. 2010. Macam-Macam Banjir. http://www.anneahira.com/macam-macam-banjir.htm
·                Ashraf Ali. 2010.  Kanalisasi sebagai Solusi Mengurangi Banjir. http://www.progresifjaya.com.

·                Bappeda Kota Baru. 2003. Survey dan Desain Penanggulangan Banjir Kota Kotabaru. http://www.bappeda-kotabaru.info

·                Bataviase.2010. Penanganan Banjir Luapan Sungai Citarum Harus Dimulai dari Hulu. http://bataviase.co.id.
·                Bandung detik. 2010. Gubernur Jabar Tunjuk Pemerintah Pusat Soal Solusi Banjir http://bandung.detik.com.
·                BBWSCC .2010. BKT, Bukti Kemampuan Bangsa Indonesia. http://bbwsciliwungcisadane.com.
·                Benhan. 2010. Banjir Jakarta, Salah Foke?. http://benhan8.wordpress.com
·                Berita Indonesia. 2010. Jakarta Butuh Lebih dari Solusi Banjir. http://www.beritaindonesia.co.id/berita-utama
·                Berita Indonesia. 2010. Bebas Banjir Impian Seumur Hidup http://www.beritaindonesia.co.id/berita-utama/jakarta-butuh-lebih-dari-solusi-banjir/page-2
·                Cawi Setiawan, 2010. Penghijauan Lingkungan Sebagai Solusi Utama Agar Jakarta Tidak Terkena Banjir Besar Lagi . http://infosayangibumi.blogspot.com
·                Duta Masyarakat online. 2010. Cikarang Langganan Banjir Warga Desak Pemkab perbaiki drainase. http://www.dutamasyarakat.com/artikel-31810-warga-desak-pemkab-perbaiki-drainase.html
·                Forum bebas. 2010. Soal Banjir?? Paling Enak Salahkan Alam!!.http://www.forumbebas.com/thread-144016.html
·                Gatra. 2010. Penyelesaian Masalah Banjir Harus Strategis. http://www.gatra.com/2009-01-15/artikel.php?id=122057
·                Home Serve.2010. Banjir Kerusakan. http://www.homeserve.com/advice/problems-flood.
·                Indri Novitaningtya. 2010. Keterkaitan kemampuan masyarakat dan bentuk mitigasi banjir di kawasan pemukiman kumuh (studi kasus: kelurahan tanjungmas, kec. Semarang utara kota semarang. http://eprints.undip.ac.id.
·                Liputan 6 Online. 2010. Sewer System Solusi Masalah Banjir di Jepang.  http://tekno.liputan6.com/berita/201011/306559/Sewer.System.Solusi.Masalah.Banjir.di.Jepang
·                Oasezam. 2009. Solusi banjir dengan membuat lubang Biopori. http://oasezam.wordpress.comSofyan. 2010. DILEMA PENANGANAN BENCANA. Http : //bencana ekologia.blogspot.com
·                Persi. 2010. Buat Sumur Resapan! Kebijakan Anti Banjir yang Terlupakan.  http://www.pdpersi.co.id
·                Rileks on line. 2010. Peduli Banjir & Global Warming Erhalogy Kembangkan Teknik Biopori. http://www.rileks.com.
·                Saratri Wilonoyudho. 2010. Jalan Kaligawe dan Investasi. http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/20/opi03.htm
·                Solusi Jaang. 2010. Nusyirwan tentang Banjir Lebih Realistis. http://www.kaltimpost.co.id
·                Umar Syadat Hasibuan. 2010. Green Politics dan Penyelesaian Persoalan LH di Indonesia. http://www.ymp.or.id.
·                Wahyu. 2010. Banjir Jakarta Perlu Solusi Terintegrasi. http://wahyuancol.wordpress.com.